Ini tanda-tanda bayi alami gangguan perkembangan

Ini tanda-tanda bayi alami gangguan perkembangan
Pada balita, proses pertumbuhan serta perubahan terjadi dengan cepat. proses ini bisa diamati serta diukur oleh orangtua dengan gampang. tak semua bayi mempunyai proses tumbuh kembang yang sama. lebih dari satu diantaranya alami proses yang relatif lambat di banding teman-teman sebayanya. seandainya perihal ini terjadi, baiknya cepat konsultasikan pada ahli.

"deteksi adanya gangguan tumbuh kembang anak butuh dikerjakan sedini barangkali, terpenting hingga usia 3 th. serta dilanjutkan sehingga remaja. dengan demikian, bila ditemukan adanya gangguan, selanjutnya intervensi serta terapi pula bisa diberikan sesegera barangkali hingga tak terlambat mengganggu perubahan bayi, " kata dr jenni k. dahliana, spa, dokter spesialis anak dalam acara soft opening klinik tumbuh kembang anak ruwivito harun evasari ( rhe ) di jakarta pusat, kamis ( 12/7/2012 ).

menurut dr jenni, semua anak, baik yang tampak sehat sekalipun, butuh menjalani kontrol buat mengetahui adanya gangguan tumbuh kembang. kontrol dapat dikerjakan oleh petugas kesehatan serta orangtua sendiri. untuk orangtua, umumnya bakal diberi daftar pertanyaan menurut pengamatan terhadap anaknya sendiri di tempat tinggal.

"pengamatan orangtua bisa dikerjakan sembari memantau kondisi anaknya di tempat tinggal. umpamanya pada bayi baru lahir lama tidur siangnya samadengan lama tidur malamnya. dengan berangsur-angsur, lama tidur siangnya menurun serta sesudah umur 4 th., anak tidak kembali butuh tidur siang, " kata dr jenni.

semakin jauh kembali, dr jenni memaparkan kriteria-kriteria sinyal bahaya gangguan tumbuh kembang pada anak merupakan seperti tersebut :

saat bayi di bawah 1 th., anak tak bisa :
- merespon bunyi atau matanya ikuti benda bergerak
- bermain dengan kedua tangan, menggapai serta memegang
- tersenyum
- bergumam atau babbling
- menemukan mainan yang jatuh

saat berusia 12 bln. anak tak bisa :
- berdiri sendiri atau jalur berpegangan
- menunjuk benda-benda
- mengucapkan sekurang-kurangnya 1 kata yang bermakna
- sharing mainan

saat berusia 18 bln. anak tak bisa :
- berlari tanpa terjatuh
- menyusun 3 kubus mainan
- menutup gelas
- mengucapkan 10 kata atau semakin serta tahu artinya
- mengatakan namanya

saat berusia 24 bln. anak tak bisa :
- melompat dengan 2 kaki dengan bersamaan
- membuka botol memutar tutupnya
- mengatakan 6 bagian tubuh
- menjawab dengan kata-kata yang terdiri dari 2 kata

saat berusia 36 bln. anak tak bisa :
- turun tangga dengan kaki bergantian tanpa berpegangan
- meniru garis tegak, garis datar serta lingkaran
- menyebut 3 warna
- bertanya memakai kata apa, siapa serta di mana
- bermain berbarengan rekan

No comments: