Dalam sehari, rata-rata pria ternyata berbohong enam kali. Kebohongan
ini tak hanya mereka sampaikan kepada pasangan, tetapi juga kepada
atasan dan rekan kerja. Di lain pihak, wanita biasa berbohong sebanyak
tiga kali sehari, demikian menurut survei yang digelar oleh 20th Century
Fox dalam rangka peluncuran DVD film Lie to Me beberapa waktu lalu.
Kebanyakan
orang tidak dapat menangkap tanda-tanda bahwa lawan bicara mereka
sedang berbohong. "Mereka berasumsi jika seseorang sedang menyembunyikan
sebuah fakta, mereka pasti akan memalingkan wajah dan menghindari
kontak mata. Dalam kenyataannya, kedua hal itu tidak terbukti. Orang
yang berbohong biasanya melakukan apa saja untuk meyakinkan Anda bahwa
mereka berkata yang sebenarnya. Mereka bisa duduk tegak dan menatap Anda
untuk melihat reaksi Anda," kata Richard Newman, seorang pakar body language.
Pada
kenyataannya, pria kerap menyampaikan dustanya dengan segala cara.
Entah itu dengan bertemu muka ataupun melalui telepon. Anda ingin tahu
kebohongan apa yang biasanya mereka ucapkan?
Lagi kena macet, nih!
Hari gini, menggunakan macet sebagai alasan untuk datang terlambat, memang basi banget. Menurut John Amodeo, penulis buku The Authentic Heart,
pria lebih mudah menggunakan mengatakan hal ini ketimbang harus
menjelaskan apa sebenarnya yang membuatnya datang terlambat. "Ingat,
pria itu tidak sepintar wanita dalam berkomunikasi," katanya. Lucunya,
kadang pria masih menggunakan alasan ini meskipun ia mempunyai alasan
lain yang lebih kuat.
Harganya enggak semahal itu, kok!
Pria gemar membeli "mainan" atau barang-barang lain yang bisa dikoleksi atau yang bisa memuaskan hobinya, seperti action figure, RC planes,
kamera berikut berbagai aksesorinya, atau memodifikasi mobilnya. Dan,
barang-barang ini tidak murah. Mereka tahu bahwa Anda bisa saja tidak
mengizinkan mereka untuk membelinya, meskipun mereka membelinya dengan
uang mereka sendiri. Mereka juga tak mau membesar-besarkan pengeluaran
uang untuk hobinya ini, untuk membuktikan bahwa ia cukup bertanggung
jawab dengan uangnya, kata Barton Goldsmith, penulis buku Emotional Fitness for Intimacy.
Saya lagi di jalan
Ada
beberapa jenis acara yang kurang disukai pria, namun mereka segan
mengatakannya kepada Anda. Misalnya, arisan keluarga. Mereka malas harus
berbasa-basi dengan begitu banyak orang, atau memang sedang tak ingin
menggunakan waktunya untuk itu. Tentu saja mereka tak bisa begitu saja
menolak undangan Anda tanpa harus memberikan alasan yang masuk akal
(menurut Anda). Jadi, mengulur waktu dengan mengatakan bahwa mereka
"sudah di jalan", atau "sudah di lampu merah" (entah lampu merah mana)
adalah cara terbaik untuk muncul pada saat-saat terakhir.
Sori, enggak sempat angkat telepon
Alasan
ini "sebelas-dua belas" dengan alasan "baterai handphone saya mati"
atau "tadi lagi nggak ada sinyal". Intinya, mereka tidak ingin
memberitahu Anda secara langsung bahwa mereka sedang ingin sendiri, atau
sedang tak ingin melibatkan Anda dalam aktivitasnya, atau juga, sedang
tak ingin mengikuti ajakan Anda untuk melakukan sesuatu yang kurang
disukainya. Tetapi tentu saja, alasan itu juga mereka berikan karena
kondisinya memang demikian.
Ah, enggak, kamu masih seksi kok
Anda
mungkin bisa menduga, pertanyaan apa yang membuatnya menjawab seperti
itu. Ya, ia menjawab pertanyaan Anda yang berulang-ulang mengenai
kondisi tubuh Anda. Jika ia menjawab pertanyaan Anda dengan jujur,
misalnya, "Iya, kayaknya perut kamu mulai buncit sekarang", Anda bisa
saja langsung ribet dengan urusan diet, enggan bermesraan lagi
dengannya, atau terus membahas pertambahan berat badan Anda. Karena itu,
menurut Goldsmith, pria memilih jawaban aman yang membuat Anda merasa
tenang, sehingga ia tak akan menghadapi berbagai risiko buruk akibat
kesalahan jawabannya. Jika Anda memang butuh jawaban yang jujur,
tanyalah pada teman perempuan Anda.
Ini minuman saya yang terakhir
Melalui
telepon, si dia mengatakan bahwa botol birnya yang ke-2 adalah yang
terakhir. Sebab, ia ingin Anda segera menutup telepon, dan ia bisa
kembali berbaur dengan teman-temannya. Sama saja ketika Anda berbohong
padanya, bahwa cake atau cookies yang Anda makan sekarang adalah yang
terakhir. Hal itu Anda lakukan supaya ia berhenti menginterogasi Anda
mengenai berapa banyak makanan manis yang sudah masuk ke mulut Anda.
Enggak ada apa-apa
Katanya
sih, kalimat ini menjadi favorit kaum wanita. Jawabannya "tidak ada
apa-apa", tetapi yang terjadi sesungguhnya adalah kebalikannya. Di lain
pihak, ternyata 52 persen pria juga mengucapkan kalimat tersebut pada
kekasih mereka. Menurut para ahli, kalimat ini disampaikan untuk
menghindari keributan dengan Anda, dan melindungi ego mereka. Sebab,
pada dasarnya mereka tidak sebaik Anda dalam menjelaskan apa yang
terjadi, atau bagaimana perasaan mereka. Akhirnya, mereka pun memilih
untuk menyimpan saja hal itu. Kalau si dia mengucapkan kalimat ini,
biarkan saja selama beberapa hari. Setelah itu tanyalah padanya, apakah
ia masih merasa kesal, dan apa sebabnya.
sumber
No comments:
Post a Comment